0

Dilema Jobseeker dan Pengemban Dakwah

Sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat hari ini jika seseorang telah tuntas merampungkan tanggungjawab akademisnya atau dengan kata lain telah lulus menjadi sarjana, maka langkah selanjutnya adalah mencari pekerjaan (lebih tepatnya penghasilan kali ya–red). Tidak jarang mereka berkeliling dari satu instansi ke instansi lainnya dengan membawa setumpuk berkas lamaran kerja yang biasa diminta oleh suatu instansi atau perusahaan sebagai syarat pertimbangan. Seiring menjamurnya para pencari kerja (jobseeker), bermunculanlah berbagai bursa kerja, career day, job expo, dan lain sebagainya sebagai ajang yang tidak pernah sepi diburu oleh para jobseeker ini. Mulai dari lulusan-lulusan baru (fresh graduate), hingga yang sudah cukup lama lulus namun belum mendapat pekerjaan. Baca lebih lanjut

0

Upaya Distorsi Sejarah Dibalik Serial ‘King Suleiman”

Layar kaca Indonesia saat ini tengah disuguhi sebuah tayangan drama serial televisi yang menggambarkan kehidupan King Suleiman (sumber lain menyebutnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni –red) dan kehidupan yang dijalaninya, tayangan ini disiarkan oleh sebuah stasiun televisi swasta yang sebelumnya sukses menayangkan serial ‘Mahabharata’ pada hari dan jam yang sama. Drama seri besutan Turki ini sebenarnya tengah menuai protes saat diputar di Istanbul Turki pada 2011 silam, bahkan serial ini memicu kemarahan dari konservatif muslim di Turki. Salah satu hal yang membuat mereka marah adalah adanya cerita hubungan Raja Suleiman dengan salah satu selir favorit dan istrinya, Hurrem. Bagi masyarakat yang tidak menaruh perhatian terhadap sejaran kekhilafahan Islam mungkin hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun bagi kaum muslim yang memiliki empati besar terhadap sejarah panjang kejayaan kaum muslim, tentu menaruh tanda tanya besar dalam benaknya ketika sekilas saja melihat tayangan tersebut. Baca lebih lanjut

0

Para Mujahidah Abad 21

Tidak dapat dipungkiri, sistem kapitalisme yang saat ini menghimpit segala lini kehidupan kaum muslim telah menjadikan banyak sosok individu muslim yang menggabungkan diri ke dalam jamaah dakwah demi melanjutkan kehidupan Islam. Kehidupan Islam yang pernah berjaya selama 13 abad ini pernah mengangkat harkat dan martabat kaum muslim pada posisi yang paling tinggi hingga Allah SWT menjuluki mereka sebagai “Khairu Ummah”, sebagaimana termaktub di dalam QS. Ali-Imran ayat 104 dan 110. Kini mereka yang menggabungkan diri ke dalam sebuah jamaah dakwah yang shahih dan turut berkontribusi aktif dalam melakukan penyadaran politis ke tengah-tengah masyarakat tersebut seringkali disebut sebagai ‘pengemban dakwah’, yang tidak hanya terdiri dari kaum laki-laki saja namun juga kaum perempuan. Karena kewajiban mulia ini tidak hanya dibebankan di pundak laki-laki, namun juga bagi perempuan. Disini saya ingin sedikit mengangkat kisah-kisah luar biasa para muslimah yang saya amati di sekitar saya. Baca lebih lanjut

0

Refleksi Akhir Tahun 2014; Rezim Neolib, Rakyat Semakin Sengsara

Baru saja beberapa hari tahun 2014 telah meninggalkan kita, tentu saja banyak hal yang telah terjadi di Indonesia ini, mulai dari yang menorehkan suka sampai menitikan derita. Setidaknya, di akhir tahun ini ada 2 kado ‘manis’ yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat, yakni kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Dua hal ini tentu perkara yang sangat vital bagi masyarakat. Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri, hampit tidak ada satu aspek pun dalam kehidupan yang tidak membutuhkan BBM atau energi listrik. Baca lebih lanjut

0

Rezim Baru tetap ‘Mencekik’ Rakyat

Pesta demokrasi dalam memilih pemimpin baru telah usai, kini rezim Jokowi-JK telah sah menerima mandat untuk memerintah seluruh rakyat Indonesia selama 5 tahun ke depan. Banyak rakyat yang menaruh harapan di pundak mereka, pasalnya selama menjabat sebagai walikota Solo maupun gubernur DKI Jakarta lalu beliau terkenal dengan kebiasaan turun ke lapangan untuk mengontrol laju aktivitas pemerintahan dan lainnya, atau lebih dikenal dengan istilah ‘blusukan’. Namun agaknya harapan tinggallah harapan, belum lama setelah dilantik pasangan presiden terpilih Jokowi-JK telah mendeklarasikan rencana pencabutan subdisi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang manifestasinya adalah kenaikan harga BBM dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Presiden Jokowi kembali menegaskan hal itu dalam pertemuan APEC di Tiongkok pada 10 November lalu (Beritasatu.com, 10/11). Aba-aba menaikkan harga BBM bersubsidi pun sudah disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). “Pokoknya bulan ini,” kata JK di kantornya, Senin pekan lalu (Inilah.com, 11/11). Baca lebih lanjut