0

Dibalik Senyuman Adinda

Apa yang kamu rasakan, seandainya senyuman tulusmu pada seseorang berbalas tatapan dingin atau bahkan tatapan sinis? Apa yang kamu rasakan seandainya sapaan tulusmu disertai senyman hangat pada seseorang yang kamu temui setiap hari hanya berbalaskan jawaban singkat alakadarnya tanpa menolehkan muka sedikitpun padamu?

Sedihkah?

Marahkah?

Sakit hatikah?

Atau… kau anggap hal itu angin lalu yang kemudian kau lupakan begitu saja?

Lalu, apa jadinya dia yang bersikap sebegitu dinginnya padamu namun bisa berubah menjadi orang yang super riang, ramah, ceria, supel dan penuh canda tawa jika bertemu sahabatmu yang lain? Sedangkan kepadamu, TIDAK!!! Baca lebih lanjut

2

Menepis Anggapan Keliru Sebagian Besar Ikhwan terhadap Para Akhwat

10380181_531384493650296_5545914115606365813_o

X: “Akh, mengapa di usia ke-27 tahun ini antum belum juga menikah?”

Y: (Sambil tersenyum simpul) “Mana ada sih akhwat yang mau sama saya, mereka kan inginnya punya suami yang mapan, berkecukupan, dan berkepribadian. Ya rumah pribadi, mobil pribadi, dan pribadi-pribadi lainnya. Sholeh aja gak cukup, Akh.”

Percakapan diatas mungkin tidak jarang kita dengar di sela-sela obrolan para aktivis dakwah. Meskipun cuma obrolan ringan, namun menurut saya dalem banget maknanya. Baca lebih lanjut